Metrobanten, Sport – David Luiz menjadi pemain yang paling menarik perhatian dalam kemenangan 2-0 Arsenal vs Manchester City di semifinal Piala FA, Minggu (19/7/2020) dini hari WIB.
Bukan karena blunder seperti biasa, David Luiz paling menyita atensi karena bek berusia 33 tahun ini solid dan membentuk tembok merah pada laga di Stadion Wembley tersebut. Melawan Manchester City kali ini, David Luiz tampil tenang, dewasa, dan penuh kepemimpinan.
Ia berbeda sekali dengan pemain yang dua kali melakukan blunder dan mendapat kartu merah dalam 24 menit saat The Gunners menyerah 0-3 kontra Man City bulan lalu. Kali ini, Luiz melakukan beberapa blok penting dan menggalang lini belakang dengan sangat meyakinkan.
Ia terlihat sangat nyaman bermain sebagai pemain tengah di formasi tiga bek Mikel Arteta. Statistik Luiz paling menonjol dalam pertaddingan di mana timnya bertahan hampir sepanjang laga itu.
Ia melakukan 4 intersep bola dan 11 kali menyapu si kulit bundar, jumlah terbanyak dari semua pemain di lapangan. Bek asal Brasil ini juga menjulang di lini belakang dengan melakukan 100 persen duel udara sukses, empat dari empat.
Ia bahkan sempat melepas satu umpan terobosan manis kepada Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-16. Selepas pertandingan, pujian-pujian mengalir kepadanya.
Salah satunya dari eks striker klub, Robin van Persie, di BT Sports: “Saya hanya ingin menunjuk satu pemain – David Luiz. Ia benar-benar fantastis. Ia menghalau setiap bola dan benar-benar fantastis.
” Pujian juga datang dari satu lagi penyerang Arsenal yang kini jadi pandit terkemuka di Inggris, Ian Wright.
“David Luiz!! Salah satu penampilan terbagus dari seorang bek tengah Arsenal! Ayo Emi (Martinez), Mustafi, Tierney, Hector! Benar-benar minggu yang super bagi kamu bos @m8arteta!” cuitnya seusai laga.
David Luiz mengutarakan setelah laga bahwa kemenangan datang karena tim menjalankan strategi dengan sempurna. “Ini hasil hebat melawan salah satu tim terbaik di dunia. Kami rendah hati, kami mengerti cara kami harus bermain dan mengambil setiap kesemaptan untuk mencetak gol.”
“Kami harus menjadi dewasa, untuk mengerti kami ada di level mana dalam proses ini. Kami punya pelatih luar biasa tetapi kami tak bisa langsung dari 0 ke 100.”
‘Kami terus berkembang. Semangat kami besar dan saya bahagia untuk tim karena mereka layak mendapatkan ini.”
“Semua di tim bertahan dan bukan hanya kami di lini belakang. Tim yang lain (Man City) berada jauh di depan kami tetapi kami rendah hati jadi ketika bermain, kami bisa melukai lawan dan itu yang kami lakukan.”
Luiz juga menjawab pertanyaan seputar kritikan yang ia terima akhir-akhir ini. “Ini bagian dari sepak bola. Saya mengerti bahwa sepak bola adalah soal bertahan hidup. Saya bekerja keras setiap hari setelah kesalahan-kesalahan itu. Saya rendah hati untuk bekerja lebih keras dan bekerja lebih untuk tim,” tuturnya. (***)