Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, Komjen Pol Agus Andrianto saat berkunjung dan memantau perkembangan Kampung Tangguh Pangan Banksa Suci di Cikokol, Kota Tangerang, Jumat (17/7).
Metrobanten, Kota – Kampung tangguh pangan yang terletak di Cikokol, Kota Tangerang mendapat apresiasi dari Mabses Polri melalui Badan Pemeliharaan Keamanan mengapresiasi langkah pembentukan kampung tangguh yang masuk dalam kawasan markas komunitas Banksa Suci ini.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan, kampung tangguh ini merupakan hasil kolaborasi Polri, TNI dan Komunitas Banksa Suci. Tujuannya untuk memberdayakan lahan dan juga masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang ada di Kota Tangerang.
“Saya sangat mengapresasi kolaborasi TNI dan Polri dengan menggandeng masyarakat yang berusaha memberdayakan lahan yang menganggur di wilayahnya untuk kemudian diolah dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitarnya di tengah pandemi Covid-19,” kata Komjen Pol Agus Andrianto saat memantau perkembangan kampung tangguh pangan, Jumat (17/7).
Terlebih realisasi kampung ini juga melibatkan masyarakat yang menjadi korban PHK. Masyarakat diajak untuk mengolah lahan bersama-sama, kemudian nanti hasilnya akan bisa memperkuat pangan.
“Hal yang seperti ini harus harus menjadi contoh,” ungkapnya.
Tak hanya melakukan tinjauan, Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989 juga menyerahkan bantuan kepada Kapolsek dan Danramil. Bantuan tersebut untuk mengelola lahan agar dapat bermanfaat untuk masyarakat di wilayah Tangerang.
“Dimana dengan bantuan ini saya harap bisa memicu semangat rekan-rekan TNI dan Polri di wilayah yang lain, tentunya yang mungkin memiliki lahan tidur yang lebih banyak, lebih luas, tentunya ini bisa melakukan hal yang sama,” jelasnya.
Kampung Tangguh Pangan Banksa Suci sendiri berada di bantaran Sungai Cisadane dan memiliki luas sekitar 11 hektare. Di kampung tangguh pangan tersebut akan dibagi dalam 18 bagian tanaman dan sayur yang ditanam serta dipelihara 25 orang dalam satu klasternya.
Diharapkan dengan kampung tangguh pangan tersebut masyarakat tak lagi khawatir kekurangan pangan dimasa pandemi Covid-19 ini. (red)