1.6 hektar Aset Milik Pemprov Diduga Terbengkalai, Komisi III DPRD Banten Desak BPKAD dan Disnakertrans Ambil Tindakan

Metrobanten, Serang – Aset milik Pemerintah Provinsi Banten dalam Balai Latihan Kerja Banten (BLK) Serpong seluas 1,6 hektar yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan yang di perkirakan telan anggran Rp 50 miliar di duga terbengkalai.

Ade Hidayat wakil ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten mengatakan, terdapat aset Pemprov Banten seluas 1.6 hektar yang terbengkalai. Aset tersebut berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Serpong, Kota Tangerang Selatan berbentuk bangunan untuk pelajar yang ikut latihan.

Baca juga: Pemprov Banten Buat Regulasi Pembiayaan Petani, Dilarang Ijon ke Tengkulak

Pembangunannya  diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 50 miliar tahun 2015-2016.

“Menemukan aset Provinsi yang terbengkalai seluas 1,6 hektar dengan pembangunan wisma untuk para pelajar yang ikut latihan di BLK yang hampir menelan anggaran sebesar 50 miliar tahun 2015-2016,” kata Ade.Hidayat usai melakukan kunjungan berkaitan dengan aset ke BLK di Serpong Tangerang Selatan Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Pemprov Inginkan Masjid Raya Albantani Jadi Ikon Masjid Agung di Banten

Kata Ade, sampai saat ini aset berbentuk bangunan yang belum digunakan dan tidak ditemukan konsep dengan  perencanaan yang baik.

“Sebenarnya untuk apa wisma dengan  empat tower tersebut di bangun. Jadi sampai sekarang masih nganggur itu bangunannya,” ucapnya.

Baca juga: DPD RI Apresiasi Capaian WTP Empatkali Berturut LKPD Pemprov Banten

Ditambahkanya, melihat aset tersebut sangat miris lantaran terjadi kehilangan isi dari gedung tersebut seperti AC, yang jumlahnya hampir setengah dari AC gedung yang ada.

“Anehnya tidak terdapat tanda ada pendobrakan pintu-pintu sebagai tanda digondol maling.  Kasus itu harus segera diselidiki. Karena itu sudah membuat kerugian daerah,” ucapnya.

Ia juga mendesak kepada Disnakertrans dan BPKAD Banten  untuk segera memperjelas penggunaan aset tersebut.

“Agar berdampak pada peningkatan potensi pendapatan. Sejak selesai dari 2016, sampai sekarang belum digunakan, bahkan belum ada mebeler-nya,” pungkasnya.  (red/bd)

Back to top button