Bupati Zaki: TPA Jatiwaringin Perlu Terobosan Pengelolaan Sampah

Metrobanten, Kabupaten –  Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar bahas pengajuan pengelolaan TPA Jatiwaringin dari Biotek Indonesia, bertempat di Ruang Rapat Wareng Gedung Bupati Tangerang, Senin (08/06/20).

Hadir dalam acara tersebut Sekda Kab. Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, perwakilan Biotek Indonesia Prof. Rusdi, Asisten Bid. Perekonomian & Pembangunan Yusuf Herawan, Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Drs. Achmad Taufik, Kepala Bappeda Ir. Taufik Emil, Inspektur H. Uyung Mulyadi dan Kepala BPKAD M. Hidayat, SE.

“Pengelolaan sampah TPA Jatiwaringin perlu ada terobosan sehingga tdk menggunung. Kita sudah mengajukan surat ke pusat namun sampai saat ini blm ada jawaban,” ujar Bupati.

Baca juga: Bupati Tangerang Segera Bahas Rencana Kerjasama Pembuangan Sampah Kota Tangsel

Zaki melanjutkan, tidak mungkin kta membiarkan menimbun sampah di Jatiwaringin terus menerus tanpa ada terobosan, tapi lihat kerusakan lingkungan yg ditimbulkan itu jauh lebih besar dr nilai investasi kita kalau kita bikin incinerator (teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik).

“Tinggal kita cari incineratornya yg ramah lingkungan apapun hasilnya pasti akan terima. Perencanaan kita ke depan di lokasi TPA Jatiwaringin akan ada 3 pabrik pemusnahan sampah,” ucapnya.

Baca juga: Kantongi Sabu, Dua Orang Pelaku Diringkus Satresnarkoba Polres Serang Kota

Prof. Rusdi dr Biotek Indonesia menjelaskan bila Pemkab Tangerang menyerahkan pengelolaan sampah kepada Biotek Indonesia, pihaknya akan bisa memusnahkan sampah di TPA Jatiwaringin dengan skema “menelan sampah” & teknik tersebut juga sudah berhasil dilakukan di India.

“Kami dr Biotek Indonesia dlm 3 tahun bisa menyelesaikan masalah sampah di Kab. Tangerang & yang sudah menjadi gundukan biotek berjanji & mengusahakan bisa rata dengan tanah,” ujar Rusdi di hadapan Bupati Tangerang.

Ia melanjutkan satu unit mekanik itu setidaknya 600 ton perhari dengan cara pemilahan & pengayakan sampah kemudian di-slider dia akan memisahkan sampah organik & non organic. Yang organik itu bisa diolah menjadi kompos & yang non organik nya bisa kita arahkan sebagai bahan baku bijih plastik. (Rls)

Back to top button