WH Pimpin Rapat Evaluasi Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Banten
Metrobanten, Banten – Tetap melakukan pencegahan dan penanganan dengan baik serta mempersiapkan sebelum masuk masa transisi new normal.
Hal ini disampaikan pada Rapat Evaluasi Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Banten (Jum’at, 05/6/2020).
“Sebagai Gubernur dan Ketua Gugus Tugas, saya ucapkan terima kasih atas segala jerih payah dan ikhtiar kita, yang didukung oleh segenap struktural di Provinsi Banten,” ucap Wahidin Halim.
Baca juga: Menjadi Konstituen Dewan Pers, SMSI Satukan Perusahaan Pers di Era Baru
Dalam rapat yang diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar, Wakapolda Banten, Danrem 064/Maulana Yusuf, Danrem 052/Wijaya Krama, Kajati Banten, Kakanwil ATR/BPN Banten, Kabinda Banten, dan Kakanwil Kemenag saya menjelaskan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tangerang Raya diperpanjang hingga 14 juni 2020.
Saya juga mengkroscek perubahan kondisi dibeberapa daerah di Banten ada yg dari zona hijau menjadi zona kuning bahkan menuju orange akibat aktivitas saat lebaran sehingga harus melakukan langkah-langkah pro-aktif.
Baca juga: Bupati Tangerang Shalat Jum’at Perdana di Masjid Agung Al-Amzad Dimasa Pandemi Covid-19
“Kita harus semangat untuk kembali ke zona hijau dan dan kembali ke new normal, ada empat kebutuhan untuk new normal. Pertama memerlukan kerangka kerja (blue print), kedua konsep, ketiga simulasi, dan keempat sosialisasi.” Terangnya.
“Kondisi saat ini, harus mencoba mempersiapkan dulu sebelum masuk masa transisi. Termasuk bagaimana perhatian kita pada kegiatan keagamaan, sosial budaya, dan sebagainya,” jelas WH.
Beberapa hari sebelumnya menerima para pemimpin pondok pesantren yang tergabung dalam FSPP (Forum Silaturrahmi Pondok Pesantren). Sekitar 4 ribu pondok pesantren di banten minta segera dibuka. Sementara, sekitar 40 persen santrinya berasal dari luar Provinsi Banten.
Para santri dikumpulkan oleh Kanwil Kemenang Provinsi Banten.
“Sudah dirumuskan protokol kesehatan untuk diterapkan dan dijalankan oleh pondok pesantren,” pungkasnya.
Oleh karena itu, perlu lebih diwaspadai kedatangan orang-orang dari luar Banten. Banyak tercatat mobilitas dari luar Banten masuk ke Banten, harus ada tindakan pencegahan seperti karantina dan sosialisasi secara berkelanjutan. (Red)