Sekda Kabupaten Tangerang Berikan Insentif Guru Ngaji Dan Petugas Pemulasaraan Jenazah
Metrobanten, Kabupaten – Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid menyerahkan insentif kepada guru ngaji dan petugas pemulasaraan jenazah. Penyerahan dilakukan di Ruang Rapat Wareng, Gedung Bupati Tangerang, Rabu (13/05).
Sekda dalam sambutannya mengatakan pembagian insentif guru ngaji dan petugas pemulasaraan jenazah merupakan wujud perhatian Pemerintah Daerah dan Pak Bupati serta Wakil Bupati yang sangat konsen dalam mewujudkan Kabupaten Tangerang yang religius.
“Ini merupakan perhatian Pak Bupati dan Wakil Bupati, atas visi misinya untuk mewujudkan Kabupaten Tangerang yang religius,” ungkap Sekda yang akrab disapa Rudi Maesal.
Sebanyak 3.288 orang guru ngaji yang rutin menerima insentif setiap tahunnya, lanjut Sekda, dan untuk tahun ini pun petugas pemulasaraan jenazah (petugas yang memandikan mayat) kita perhatikan karena mereka pekerja sukarela yang mengurus jenazah yang harus dimandikan sesuai syariatnya.
Baca juga: Kapolda Banten Silaturahmi Dengan Forkopimda Provinsi Banten
“Selain guru ngaji yang mengajarkan baca tulis Al-Quran yang sukarela mengajar di setiap kampung, kita perhatikan pula mereka agar dapat semangat melakukan aktifitasnya,” ujarnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Tangerang, H. Amat menjelaskan, jumlah guru ngaji yang mendapatkan insentif sebanyak 3.288 orang dan petugas pemulasaraan jenazah sebanyak 822 orang.
“Untuk guru ngaji mendapatkan Rp.1.500.000, dan petugas pemulasaran jenazah Rp.750.000, selama 1 tahun itu sudah ditransfer melalui bank BJB,” ungkap H. Amat.
Baca juga: 2 ODP dan 1 PDP di Tangsel Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan
Setiap tahunnya kita berikan insentif, selain untuk menghadapi Idul Fitri, saat ini juga kondisi pandemi covid-19 terus melanda di berbagai daerah sehingga secara ekonomi pun guru ngaji dan petugas pemulasaraan jenazah terdampak besar dengan pandemi ini jadi tepat untuk memulihkan kondisi saat ini.
“Mudah-mudahan ini bisa membantu para guru ngaji dan petugas pengurus jenazah dalam menghadapi bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,” ujar Amat.
Sementara itu, salah satu guru mengaji asal Kecamatan Cikupa, Iman, mengapresiasi kebijakan Pemkab dengan adanya insentif yang sudah turun sebelum lebaran.
“Saya sudah mengajar mengaji sejak pertama keluar dari ponpes. Bantuan ini saya sudah dapat sejak Pak Ismet menjadi Bupati. Terima kasih kepada pemerintah yang ikut memperhatikan pengajar agama. Ini akan saya pergunakan untuk kebutuhan keluarga terutama pangan dan kebutuhan anak saya. Terima kasih pemerintah,” ujarnya. (Rls)