PDIP : Refleksi Akhir Tahun, Ini Catatan Untuk Pemkot Tangerang

Metrobanten, Kota – Momentum pergantian tahun merupakan waktu yang tepat bagi semua untuk merefleksikan segala persoalan. Dengan demikian, Fraksi PDI Perjuangan Kota Tangerang menyampaikan beberapa catatan selama tahun 2019 untuk harapan pada 2020 dan selanjutnya, Senin (1/1/2020).

“Iya, ini moment yang tepat bagi kita semua untuk melakukan refleksi atas segala persoalan yang masih terjadi di kota tercinta kita ini,” ujar Andri Permana, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang, pada Selasa (31/12/2019).

Pihaknya mengapresiasi segala prestasi yang dicapai Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang selama 2019. Misalnya, kata Andri, penghargaan Swasti Saba Wistara yakni penghargaan tertinggi di bidang kesehatan lingkungan. Kemudian penghargaan TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik.

“Penghargaan ini menandakan kinerja Pemkot Tangerang terus menunjukan hasil yang semakin baik,” katanya.

Dalam bidang pembangunan sosial, lanjut Andri, Fraksi PDI Perjuangan mendorong Pemkot Tangerang untuk terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tangerang.

“Karena saat ini berdasarkan data BPS 2018, IPM Kota Tangerang baru mencapai 77,92,” jelasnya.

Adapun dimensi penilaian IPM antara lain harapan lama sekolah 13,83; rerata lama sekolah 10,51; yang artinya baru sampai kelas 10. Sementara angka harapan hidup 71,45; pengeluaran kapita 14443.

Dalam bidang ekonomi, Fraksi PDI Perjuangan mendorong pemerintah untuk terus memastikan jumlah penduduk miskin berkurang. Tahun 2018 jumlah penduduk miskin terbilang tinggi yaitu sebanyak 103.448 orang atau 4,76%.

“Angka itu sangat mungkin bertambah jumlahnya, mengingat masih banyak pengangguran dan penduduk yang masuk dalam kategori rentan miskin,” imbuhnya.

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo menambahkan, berdasarkan catatan tahun 2018 jumlah pengangguran di Kota Tangerang mencapai 74.981 sekitar 7,16% (data BPS) dari angkatan kerja, dan akan terus bertambah jumlahnya setiap tahun.

“Oleh sebab itu, di tahun 2020 kami ingin program yang berkaitan pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin seperti kesehatan gratis, Tangerang Cerdas, infrastruktur dan subsidi pangan dipastikan penerimanya tepat sasaran,” tegas politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Bowo.

Disamping program yang sifatnya bantuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin tersebut, pihaknya juga menekankan agar Pemkot Tangerang melakukan pemberdayaan kepada masyarakat miskin dan pengangguran dengan cara memberi peluang kerja kepada masyarakat.

“Berdayakan masyarakat miskin secara ekonomi salah satunya dengan meningkatkan keterampilan, meningkatkan pengetahuan, memperluas jaringan dan diberikan peluang untuk bisa mengakses modal dan peluang kerja,” terang Bowo.

Dalam bidang kesehatan, dirinya juga menilai komitmen Pemkot Tangerang mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima perlu diapresiasi. Namun, ada catatan di bidang kesehatan yaitu Pemkot Tangerang perlu memastikan kasus kematian ibu dan anak tidak terulang kembali.

“Hal ini agar tidak menjadi image negatif bagi pengelolaan kesehatan di Kota Tangerang,” katanya.

Sementara itu, tercatat kasus 11% anak yang masih mengalami kasus gizi buruk kurun waktu tahun 2018 harus menjadi catatan Dinas Kesehatan dalam peningkatan perbaikan gizi masyarakat. Dari jumlah 11% tersebut 5% bayi kurus dan kurang gizi, selebihnya kasus stunting.

“Kami memandang pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan rentan masih belum memadai, karena kasus gizi buruk pasti menyasar kelompok warga yang status ekonominya menengah ke bawah,” tuturnya.

Dalam Bidang Pangan, partai berlambang banteng moncong putih ini menilai target inflasi di angka 4% pada 2020 menuntut kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga yang ditentukan, yaitu melalui kinerja sistem distribusi pangan kepada masyarakat.

“Maka ke depan, perlu dipastikan sarana prasarana mata rantai produksi berjalan normal. Kami menilai Inflasi yang tidak terkendali akibat ketidaklancaran proses distribusi tersebut yang hanya akan menambah jumlah angka kemiskinan,” paparnya.

Dalam bidang infrastruktur, Fraksi PDI Perjuangan menilai pembangunan fisik Kota Tangerang begitu pesat. Namun program pembangunan fisik harus mendorong layanan infrastruktur yang berkualitas dan tepat guna.

Contohnya, lanjut Bowo, program rumah layak huni harus berkualitas dan berkeadilan, pembangunan infrastruktur jaringan air bersih yang mudah diakses. Selain itu, infrastruktur jalan kampung yang dibangun harus mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kualitas kesejahteraan masyarakat sebagai penerima manfaat pembangunan.

“Kami Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang memandang pentingnya komitmen dalam mewujudkan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintah. Kami meminta kepada Pemkot Tangerang untuk terus meningkatkan profesionalitas kinerja aparatur pemerintahannya sebagai wujud pelaksanaan reformasi birokrasi,” pungkasnya. (Hel)

Back to top button