Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Dorong Potensi Urban Farming

Metrobanten – Penggunaan metode pertanian perkotaan atau urban farming di Kota Tangerang mendapat perhatian Aggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo.
Gatot Wibowo menilai, pertanian perkotaan atau urban farming memiliki potensi besar dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi warga.
Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, peringatan Hari Tani Nasional 2025 harus dimaknai untuk menumbuhkan sektor pertanian sebagai penopang ekonomi warga. Meskipun keterbatasan lahan menjadi tantangan di perkotaan.
Gatot mencontohkan, salah satu pertumbuhan sektor prtanian berada pada kelompok tani urban di Kampung Betung, Kelurahan Cikokol. Kelompok tersebut mengelola lahan tidur seluas 4,5 hektare untuk menanam jagung ketan (Jantan).
“Petani jagung ketan ini setiap satu hektare bisa menghasilkan panen hingga empat ton. Meski berada di tengah perkotaan, mereka tetap survive karena memiliki semangat yang tinggi. Hasil panen ini tentu berdampak pada perputaran ekonomi lokal,” ujar Gatot.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Tangerang ini pun mendorong masyarakat agar lebih produktif dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran. Antara lain berupa cabai, atau tanaman pangan lainnya. Menurutnya, gerakan ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberi dampak ekonomi langsung.
“Jika ibu-ibu memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, maka pengeluaran belanja bisa dihemat. Itu artinya ada ruang tambahan bagi ekonomi keluarga,” tambahnya.
Gatot juga menekankan pentingnya peran Pemerintah Kota Tangerang, khususnya melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), dalam memberikan dukungan nyata bagi para petani perkotaan. Dukungan itu bisa berupa penyediaan bibit, pupuk murah, hingga akses pasar bagi hasil panen.
“Kedaulatan pangan adalah amanat konstitusi. Dukungan bagi petani, baik di desa maupun kota, harus nyata. Dengan begitu, pertanian bisa menjadi sektor yang tidak hanya menjaga ketahanan pangan, tapi juga memperkuat ekonomi masyarakat,” tegas Gatot.
Ia berharap momentum Hari Tani Nasional tahun ini menjadi titik balik kesadaran bersama bahwa pertanian tidak hanya soal luasnya lahan sawah, melainkan tentang semangat gotong royong dan inovasi dalam mengolah lahan yang ada.
“Betapa pentingnya sektor pertanian bagi kehidupan bangsa. Maka itu, kemandirian pangan harus terus berjalan agar ekonomi masyarakat bisa semakin kokoh,” pungkasnya. (Ds)









