586 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Sudah Divaksin Booster
MetroBanten, Tangerang – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tangerang, mencatat sebanyak 586.204 warga telah menerima suntikan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster.
“Sampai per hari ini sudah ada 586.204 atau baru mencapai 26,7 persen warga di Tangerang yang telah menerima vaksin dosis tiga atau booster,” ucap Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi pada Selasa (12/07/2022).
Dia mengatakan, angka tersebut akan terus bertambah setiap hari seiring dengan program vaksinasi yang terus dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
BACA JMUGA: Bupati Irna Tekankan Tugas ASN untuk Melayani Bukan Dilayani
Mengingat hal tersebut merupakan salah satu komitmen Pemkab Tangerang untuk terus mengejar target capaian vaksinasi yang sudah ditentukan, yaitu dengan membuka layanan vaksinasi di seluruh fasilitas kesehatan.
“Untuk target kita di atas 50 persen lebih dan sampai saat ini kita akan terus mengakselerasi capaian itu. Kami tetap membuka gerai vaksinasi di semua puskesmas dan mengusulkan ke pemerintah pusat agar mewajibkan vaksin kepada warga saat bepergian atau masuk ke pusat perbelanjaan,” katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19, Pemkab Tangerang menyiapkan sebanyak 1.200 tempat tidur di 26 rumah sakit yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: Pemkab Serang Segera Bentuk Koperasi Sektor Riil
Dia mengajak seluruh masyarakat kembali melakukan vaksinasi COVID-19, mulai dari dosis pertama, dosis kedua, hingga dosis ketiga (booster). Tahapan penyuntikan vaksin sangat penting untuk meningkatkan daya imunitas tubuh dari paparan virus COVID-19.
“Untuk mengatasi lonjakan kasus, kita masih memiliki 1200 tempat tidur di 26 RS di wilayah Kabupaten Tangerang. Meski begitu, kami selalu mengingatkan warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan, selalu pakai masker jika keluar rumah, dan lakukan vaksinasi terutama vaksin booster untuk memperkuat daya tahan tubuh,” kata dr. Hendra. (Red)
