5 Fakta tentang Penggunaan Kawat Gigi pada Anak

5 Fakta tentang Penggunaan Kawat Gigi pada Anak
Pemasangan kawat gigi anak bukan hal yang baru lagi.

 

Metrobanten, Kesehatan – Untuk memperbaiki susunan gigi anak yang tidak teratur, penggunaan kawat gigi atau behel bisa menjadi salah satu pertimbangan. Namun sebelum memutuskan untuk memilih perawatan ini, ada baiknya Anda memahami lebih dulu fakta di balik penggunaan kawat gigi pada anak.

Pemasangan kawat gigi anak bukan hal yang baru lagi. Perawatan gigi ini cukup terkenal dan sering dilakukan oleh untuk mengatasi masalah susunan gigi. Pada anak-anak, pemasangan kawat gigi harus dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodontis. Tujuannya adalah agar masalah gigi yang dialami anak dapat ditangani dengan benar.

Fakta Penggunaan Kawat Gigi Anak

Sebelum memasang kawat gigi pada anak, ada beberapa fakta tentang penggunaan kawat gigi pada anak yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Dilakukan saat gigi permanen anak mulai tumbuh

Tidak ada patokan kapan anak dapat menggunakan kawat gigi. Namun, pemasangannya paling umum dilakukan saat usia anak menginjak usia 8-14 tahun. Pada rentan usia tersebut, gigi permanen anak sudah mulai tumbuh.

2. Membantu menjaga kesehatan gigi

Selain memperbaiki susunan gigi, pemasangan kawat gigi anak juga bisa membuat kesehatan gigi dan gusi lebih terpantau. Hal ini karena pasca pemasangan kawat gigi, anak perlu melakukan pengontrolan kawat gigi secara berkala ke dokter.

3. Meningkatkan kepercayaan diri anak

Penggunaan kawat gigi dapat memperbaiki susunan gigi anak yang berantakan. Tak heran jika pemasangan kawat gigi pada anak dinilai mampu meningkatkan kepercayaan dirinya. Dengan gigi yang rapi, anak bisa bebas tersenyum dan tidak merasa malu saat bergaul dengan teman-temannya.

4. Pemasangan kawat gigi tidak sakit

Anggapan bahwa pemasangan kawat gigi menimbulkan rasa sakit yang luar biasa terkadang membuat anak menolak untuk menggunakannya. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Ketidaknyamanan mungkin akan muncul di awal pemasangan kawat gigi. Namun, keluhan ini umumnya akan berkurang setelah anak beradaptasi dan mulai terbiasa dengan kawat giginya.

Selain itu, dokter biasanya akan meresepkan obat antinyeri, seperti paracetamol, untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman yang dialami anak setelah pemasangan kawat gigi.

5. Penggunaan kawat gigi sangat minim risiko

Setiap prosedur medis memiliki risiko, termasuk prosedur pemasangan kawat gigi pada anak. Namun, risiko penggunaan kawat gigi terbilang minim dan mudah untuk dihindari dengan melakukan perawatan yang benar.

Risiko yang terbilang minim ini pun bisa dihindari dengan mengikuti saran dokter dan melakukan kontrol secara berkala. Selain itu, anak juga akan diberi tahu untuk mengurangi konsumsi makanan manis, bertepung, dan lengket, serta rutin menyikat gigi dengan sikat gigi yang halus.

Baca Juga: Cegah COVID-19 dengan Memperkuat Sistem Imun Tubuh

Untuk menyelesaikan masalah gigi anak, lama penggunaan behel ini bervariasi antara 1,5 tahun hingga 3 tahun. Ini tergantung pada seberapa parah masalah gigi yang derita oleh anak serta kedisiplinan anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, juga kedisplinannya dalam memeriksakan gigi ke dokter gigi.

Itulah fakta di balik pemasangan kawat gigi anak yang perlu Anda ketahui. Jika Anda membutuhkan informasi lainnya, termasuk biaya perawatan kawat gigi anak, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter gigi. Dokter akan menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui berdasarkan kondisi dan kebutuhan anak Anda. (red)

Back to top button