20 TKA China Masuk Sulsel Saat PPKM Darurat Jawa-Bali, Imigrasi Mengaku Tidak Tahu

Metrobanten – Sebanyak 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sabtu (3/7/2021) malam saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa Bali.
Kedatangan pekerja asal China tersebut menjadi sorotan masyarakat lantaran saat ini pemerintah tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Stakeholder Relation Manager, Iwan Risdianto membenarkan kedatangan sekitar 20 TKA asal China tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin saat dikonfirmasi.
Baca juga: Pembatasan Aktivitas Bikin Tak Nyaman, Kapori: Ini Untuk Menjaga Keselamatan Rakyat
“Iya bener mas mereka kerja kontrak dengan PT. Smelter,” kata Iwan kepada CNNIndonesia.com, Minggu (4/7).
Berdasarkan data yang dihimpun, puluhan orang TKA ini selanjutnya akan melakukan perjalanan ke Kabupaten Bantaeng dengan mengendarai bus yang telah disediakan oleh perusahaan smelter.
Sebelumnya, mereka telah menjalani pemeriksaan swab PCR dan karantina di Jakarta, sehingga puluhan TKA itu bisa dapat melanjutkan perjalanan ke Bantaeng
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulawesi Selatan, Dodi Karnida yang dikonfirmasi, Minggu (4/7/2021) mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kedatangan 20 TKA asal China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Baca juga: Polda Banten Siapkan 19 Titik Penyekatan PPKM Darurat di Wilayah Hukum Banten
Dia menduga kedatangan 20 TKA China tersebut menggunakan penerbangan domestik.
“Saya belum dapat kabar. Sebab tidak dibuka untuk penerbangan internasional di Bandara Sultan Hasanuddin,” katanya.
Dodi meyakini 20 TKA Cina tersebut sudah menjalani karantina di Jakarta. Ia pun mengaku TKA tetap bisa masuk ke Indonesia, jika sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) untuk di tempatkan bekerja di proyek strategis nasional.
“Di Sulsel ini ada proyek strategi nasional yang di Bantaeng itu, kalau dia mau bekerja di situ boleh,” ungkapnya. (red)