Limbah Sampah Medis Penuhi Sungai Cisadane
Metrobanten, Tangerang – Sungai Cisadane yang melintasi kota Tanggerang, akhir akhir ini didapati sampah limbah medis. Sampah limbah medis tersebut diduga sengaja dibuang ke sungai Cisadane.
Jumat siang komunitas pecinta lingkungan bank sampah sungai Cisadane, Banksasuci, Tanggerang dibantu dinas lingkungan hidup, dinas pekerjaan umum, dan Tni Polri melakukan susur sungai. Mereka mencari limbah sisa medis, yang akhir akhir ini ditemui disekitaran sungai Cisadane.
Sampah limbah medis tersebut di duga sengaja dibuang, dan berasal dari limbah rumah sakit. Selama dua jam penyisiran, tim menemukan sejumlah limbah medis berupa selang infus beserta jarum, dan botol obat, limbah sampah yang ditemukan adalah termasuk limbah berbahaya.
Baca juga: Bedah Kekuatan Pendekar Jelang Lanjutan Shopee Liga 1 2020
“Limbah ini terbuang atau sengaja dibuang oleh pihak yang tak bertanggung jawab di Sungai Cisadane sangat mengkhawatirkan sekali,” kata Direktur Bank Sasuci, Ade Yunus kepada Satelit News di markasnya Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Jumat (4/9).
Sampah tersebut ditemukan tepatnya di wilayah perbatasan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Tepatnya di bawah jembatan Gading Serpong. “Ternyata masih banyak sampah medis yang rupanya tersangkut di beberapa tepi Sungai Cisadane, seperti di bawah jembatan yang ada tumpukan sampahnya itu,” jelas Ade.
Baca juga: Berkas Perkara Kasus ‘Red Notice’ Djoko Tjandra Lengkap, Bareskrim Segera Limpahkan ke Kejaksaan
Ada sekardus sampah medis yang ditemukan dengan berbagai jenis, seperti suntikan injeksi, sarung tangan, dan infusan. “Bahwa kita ketahui, ini masuk kategori imbah B3 dan sangat berbahaya. Apalagi kalau ini bekas penanganan Covid-19. Ini langsung kita lakukan pembakaran,” ujar Ade.
Menurut Ade, pihaknya akan kembali melaporkan temuan ini kepada dinas terkait untuk dilakukan penyelidikan. “Terutama siapa yang membuangnya dan rumah sakit mana, nanti bisa dipertanggung jawabkan,” imbuh dia.
Penemuan sampah medis ini bukan pertama kalinya ditemukan Bank Sasuci. Atas temuan tersebut, Bank Sasuci juga sempat melaporkannya ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu. Namun, hingga kini belum ada tindakan lebih lanjut.
“Sampai saat ini mereka masih kesulitan menyelidiki sumbernya, karena tidak nampak merek atau sumbernya. Biasanya kan kalau limbah B3 itu ada plastik khusus dan disegel dan ada merek sumber rumah sakit atau klinik” pungkasnya. (red)