Kader Kesehatan Memiliki Peran Besar Terhadap Pertumbuhan Pelayanan Kesehatan Di Tangsel

Kader Kesehatan Memiliki Peran Besar Terhadap Pertumbuhan Pelayanan Kesehatan Di Tangsel
Benyamin Davnie dalam acara Pembinaan Kader Kesehatan di Aula Kecamatan Serpong, Selasa (25/8).

 

Metrobanten, Tangsek – Kader kesehatan memiliki peran besar terhadap pertumbuhan pelayanan kesehatan di Kota Tangsel. Hal tersebut disampaikan Benyamin Davnie dalam acara Pembinaan Kader Kesehatan di Aula Kecamatan Serpong, Selasa (25/8).

Menurutnya kader kesehatan merupakan tangan kanan pemerintah dalam memberikan informasi dan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Benyamin Davnie mengatakan dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, maka pemerintah sangat memerlukan peran kader kesehatan yang dianggap mampu merangkul dan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat sampai ke kelompok terkecil di lingkungannya masing-masing.

Baca juga: Tim Evaluator Kementrian PANRB RI Kunjungi 2 Dinas Di Pemkab Tangerang

“Setiap tahunnya, Kota Tangsel kedatangan penduduk baru yang menetap di kota ini. Mereka datang mengadu nasib untuk bekerja sebagai buruh, pedagang, dan tenaga profesional lainnya,” ujar Benyamin di hadapan seluruh kader kesehatan Kecamatan Serpong.

Menurutnya, kader kesehatan memiliki peran besar terhadap pertumbuhan pelayanan kesehatan di Kota Tangsel. Terbatasnya jumlah dan kemampuan ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, menjadi salah satu alasan mengapa kader kesehatan sangat dibutuhkan perannya dalam pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga: 43 Buruh Pabrik Positif Covid-19 di Kota Tangerang  

“Dihapkan kader kesehatan mampu menjadi ‘jembatan emas’ pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tengah keterbatasan jumlah SDMK di Dinas Kesehatan Kota Tangsel,” kata Pak Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie.

Kader kesehatan diharapkan bisa dan mampu memberikan arahan kepada masyarakat mengenai imbauan pemerintah dalam proses pemutusan mata rantai COVID-19. Menyampaikan apa saja yang penting dilakukan oleh masyarakat seperti menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan kegiatan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Jadi kader kesehatan harus memastikan bahwa lingkungannya bisa menerapkan protokol kesehatan. Lingkungannya bersih sehingga bisa membantu pemerintah dalam proses pemutusan mata rantai COVID-19,” kata Pak Ben.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Badan PPSDM Kesehatan, Informasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah SDM Kesehatan di Tangsel saat ini sebesar 4.363 orang, terdiri dari 1.229 tenaga medis, 6 psikologi klinis, 1.959 keperawatan, 662 kebidanan, 442 kefarmasian, 65 kesehatan masyarakat, dan 39 kesehatan lingkungan. (red)