Akibat Sosmed Generasi Milenial Terpicu Depresi

Akibat Sosmed Generasi Milenial Terpicu Depresi
Setiap detik, ada saja informasi terbaru yang datang, dan dengan menyebar dengan cepat.

 

Metrobanten, Gaya Hidup – Generasi milenial identik dengan generasi yang kreatif, produktif, dan juga dekat dengan teknologi. Namun, di balik itu semua terdapat sejumlah penyakit yang mengintai generasi milenial atau Gen Y ini. Tekanan darah tinggi hingga depresi jadi penyakit yang paling menghantui generasi milenial.

Setiap detik, ada saja informasi terbaru yang datang, dan dengan menyebar dengan cepat. Ya, kecanggihan internet memberikan kenyamanan yang sangat menggiurkan.

Aktivitas di media sosial ternyata bisa menjadi salah satu pemicu depresi pada remaja. Bagaimana tidak, hampir setiap hari para generasi milenial tak lepas dari telepon genggam.

Baca juga: 5 Jenis Vaksin COVID-19 yang Dipersiapkan Pemerintah

“Sosial media sejak lama sebenarnya menjadi faktor penting. Persoalannya sosial media itu bisa positif bisa negatif. Saat ini masing-masing individu tidak terlalu selektif dalam melihat informasi itu sehingga banyak negatifnya itu lebih diserap oleh anak-anak sekarang,” ujar pakar kesehatan masyarakat, Prof. Siswanto Agus Wilopo, dalam acara Pre-Convention on Depression and Culture di Fakultas Psikologi UGM, seperti dikutip dari situs UGM.

Sekilas, terlihat bahwa generasi milenial memiliki fisik yang lebih sehat dan sejahtera jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Sayangnya, ini tidak sama dengan temuan yang didapat dari Blue Cross Blue Shield Association (BCBSA), yang menunjukkan bahwa kesehatan para generasi milenial tidak tidak sama dengan usianya. Ada banyak penyakit yang rentan menyerang, berikut beberapa di antaranya:

  • Depresi

Ternyata, depresi masih menjadi salah satu penyakit yang rentan menyerang, bahkan kini berisiko menyerang para milenial dan generasi muda. Angka yang didapat dari survei yang dilakukan oleh BCBSA ini menunjukkan peningkatan sebesar 47 persen pada anak milenial berusia antara 18 hingga 34 tahun dengan kondisi depresi berat sejak tahun 2013. gejala yang paling menonjol adalah suasana hati yang memburuk, kesedihan mendalam, atau rasa putus asa. 

  • Merasa Kesepian

Mungkin, kamu merasa sebagai generasi sebelumnya bahwa anak-anak milenial cenderung selalu bersama-sama alias punya teman. Namun, ternyata tidak demikian. Justru sebaliknya, mereka bersama tetapi selalu merasa kesepian alias tidak punya teman. Bahkan, YouGov menyebut generasi milenial ini sebagai generasi paling kesepian dari survei yang telah mereka lakukan kepada sekitar 1.254 koresponden di Amerika Serikat. Koresponden juga mengaku tidak memiliki teman, kerabat, kenalan, atau bahkan sahabat. 

  • Obesitas

Generasi milenial disebut sebagai generasi yang jarang bergerak aktif dan tidak membiasakan untuk menjaga pola makan dan pola hidup yang sehat. Mereka cenderung mengonsumsi makanan yang praktis dan mudah didapat dengan rasa yang lezat, karena banyak alasan, salah satunya adalah berburu dengan waktu. Mereka lebih sering melewatkan jam makan atau tidak memperhatikan waktu makan, sehingga cenderung mengalami obesitas. 

  • Kecemasan Berlebihan

Penggunaan internet yang berlebihan untuk mengakses dan berinteraksi melalui sosial media. Tentu saja, dampak yang diberikan pun bisa beragam, bisa positif, tetapi bisa juga sebaliknya. Nah, salah satu dampak negatif yang terjadi karena penggunaan sosial media ini adalah gangguan kecemasan yang berlebihan. Biasanya, hal ini terjadi karena kebanyakan generasi milenial menaruh harapan yang terlalu tinggi terhadap dirinya di masa depan, atau cenderung membandingkan hidupnya dengan orang lain, seperti misalnya temannya. 

  • Gangguan Pendengaran

Musik tidak bisa lepas dari generasi milenial, dan menjadikan mereka sangat rentan terserang gangguan pendengaran. Penyakit akibat internet ini terjadi karena anak-anak milenial yang cenderung menggunakan alat pendengar baik headset maupun earphone dalam jangka panjang. Ketika menunggu, di dalam transportasi umum, hingga saat bekerja pun, mereka menggunakannya agar tidak terganggu. 

Waspada dengan berbagai penyakit akibat internet yang mengancam para generasi milenial, bisa jadi kamu salah satunya. Jangan ragu atau malu bertanya pada dokter apabila kamu merasakan adanya keluhan atau mengalami stres, karena masalah ini harus segera mendapatkan pengobatan. (arsa)

Back to top button