Akhir Tahun, Polres Metro Tangerang Kota Musnahkan 15.200 Miras

Metrobanten, Kota – Polres Metro Tangerang Kota bersama Muspida Kota Tangerang melakukan pemusnaan ribuan minuman keras (miras) dan petasan hasil operasi cipta kondisi (cipkon), di halaman Mapolrestro Tangerang Kota, Jum’at (21/12/18).

Sebanyak 15.200 botol miras dari berbagai merk dan 16.365 petasan hasil  sitaan dimusnahkan. Pemusnahan barang bukti tersebut dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019 agar Kota Tangerang aman dan tertib dari miras dan juga petasan.

Kombes Pol Harry Kurniawan, Kapolrestro Tangerang Kota mengatakan, pemusnahan kali ini hasil dari giat Cipkon yang dilakukan Polsek yang ada di Kota Tangerang. Dari hasil Cipkon tersebut, Polsek-polsek berhasil mengamankan miras dan juga petasan agar pada saat Nataru, warga Kota Tangerang tidak melakukan pesta miras dan juga merayakan petasan pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Rangkaian Nataru di Kota Tangerang harus berjalan dengan aman dan kondusif, maka dari kami melakukan operasi cipkon yang di lakukan setiap Polsek untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,” terang Harry.

Diungkapkannya, pihaknya akan terus melakukan operasi menjelang Nataru. Bahkan, tidak hanya dari Polres. Polsek dan juga instasi terkait juga dilibatkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman ditengah masyarakat pada saat merayakan Nataru.

“Kami pastikan selama Nataru di Kota Tangerang aman, karena personil kita dan juga instasi terkait baik dari Pemkot dan juga TNI dilibatkan untuk melakukan kontrol agar tidak terjadi kejadian yang diinginkan,” ungkapnya.

Terkait masalah pengamanan Nataru, Harry mengaskan, akan menurunkan melibatkan 167.783  personel pengamanan. Operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019.

“Masalah pengamanan Nataru, kami sudah menyiapkan personil untuk ditempatkan dibeberapa titik keramaian yang ada di Kota Tangerang. Kami tidak sendiri, personil Dishub, Personil Satpol PP, TNI dan juga dari elemen masyarakat kami libatkan dalam Sandi Lilin 2018,” jelasnya.

Lebih dalam ia mengatakan, pihaknya telah  menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan
masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

“Ini untuk menjaga keamanan dan kekondusifan di Kota Tangerang, terlebih jelang Nataru,” ujarnya.     (Des)