Sekda Kota Tangerang Resmikan Bank Sampah di Cipondoh Makmur
Metrobanten, Kota – Sekretaris Kota (Sekda) Tangerang H. Dadi Budaeri bersama Camat Cipondoh Kiki Wibhawa meresmikan Bank Sampah, Sabtu (6/4/19), bertempat di Lapangan RW.05 Komplek Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh.
Peresmian tersebut dihadiri juga oleh jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Pengadaian, para Lurah se-kecamatan Cipondoh, warga RW. 05 serta para tamu undangan.
Dalam kesempatan tersebut Dadi selaku Sekda sangat mengapresiasi kepada PT. Pengadaian yang sudah menyumbangkan sebuah Bentor dan alat-alat lainnya untuk mengangkut sampah-sampah milik warga RW.05 yang nantinya dapat diangkut ke Bank Sampah sehingga dapat bernilai ekonomis.
“Mudah-mudahan kedepannya Bentornya akan ditambah oleh PT. Pengadaian, dan dapat bermanfaat untuk warga Cipondoh Makmur,” ujar Dadi sambil tersenyum.
Dadi juga menuturkan, dalam kesempatan tersebut PT. Pengadaian mengeluarkan rekor muri terkait dengan pembukaan 6 ribu rekening tabungan emas. “Mudah-mudahan ini menjadi trigger alat untuk menularkan semangat Indonesia kepada masyarakat Kota Tangerang,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya Bank Sampah yang ada di tengah-tengah masyarakat tersebut dapat mengurangi debit sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Rawa Kucing. “Mudah- mudahan dengan adanya Bank sampah akan semakin sedikit sampah yang dikirim ke TPA,” ujarnya.
Sedangkan, Camat Cipondoh Kiki Wibhawa menambahkan, bahwa Program Bank Sampah di Kota Tangerang, yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat cukup dirasakan efektif.
Hal tersebut karena program Bank sampah dapat dikembangkan secara massal dan bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri.
“Jadi secara tidak langsung warga RW 05 saat ini memiliki pemasukan tambahan dari program tersebut,” katanya.
Hal serupa dikatakan oleh Yanti warga RW.05, menurutnya, dengan adanya Bank Sampah dapat membantu perekonomian keluarganya.
“Meskipun barang sudah tidak terpakai namun bermanfaat bagi kita,” tuturnya.
Dikatakannya, harga jualnya pun bervariasi dan sesuai kriteria, yaitu kardus 1kg dihargai Rp.1300, Botol mineral sekitar 1kg Rp. 3000, Aqua gelas mineral 1kg Rp. 4000, kaleng minuman 1kg bisa dihargai Rp.8000.
“Biasanya kalau sudah dibersihkan dan mau dikilo, nanti ada penjemputan dari setiap RT seminggu sekali dateng ke rumah. Ya klo ingin buru-buru kita telpon kordinatornya. Nanti dikilo dan ditabungkan hasilnya ke tabungan emas. Kalau kita tidak mau ditabungkan juga tidak apa-apa, bisa di-uangkan langsung,” katanya.
Sementara, Kepala DLH Kota Tangerang Engkos Zarkasyi, menuturkan, saat ini sudah ada 101 Bank Sampah yang ada di Kota Tangerang. Dan menabung emas ini merupakan program Pengadaian. Jadi warga yang sudah menjadi nasabah dengan nilai sampah 53 ribu mereka bisa menabung emas.
“Nanti dari 101 Bank Sampah yang ada di Kota Tangerang akan diberikan pembinaan dan Bentor oleh Pengadaian,” tukasnya.
“Jadi memang ini binaan dari Pengadaian, dengan program dari pengadaian nabung sampah jadi emas, nanti dari sampah yang dikumpulkan berbentuk sampah anorganik seperti kardus, botol aqua, botol kaleng, setelah dibersihkan mereka setorkan kepada para petugas bank sampah atau nanti ada para petugas yang akan keliling dengan menggunakan Bentor. Nanti setiap penabung akan dibekali buku tabungannya,” pungkasnya.
(Adv)