Saham DEPO dan BINO Langsung Tancap Gas di Hari Pertama IPO

Saham DEPO dan BINO Langsung Tancap Gas di Hari Pertama IPO
Saham DEPO dan BINO Langsung Tancap Gas di Hari Pertama IPO.

 

MetroBanten, BEI – Penghuni baru BEI PT Caturkada Depo Bangunan Tbk (DEPO) dan PT Perma Plasindo Tbk (BINO) yang Indonesia Public Offering (IPO) hari ini langsung tancap gas sepanjang sesi pertama perdagangan Kamis (25/11/2021).

Emiten sektor konsumsi siklikal di bidang ritel bahan bangunan, DEPO ditutup melesat 24,48% di harga Rp600 dari harga perdananya di Rp482 per saham. DEPO bergerak di area 470 – 600.

Total saham yang diperdagangkan investor DEPO mencapai 277,95 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp153,79 miliar. Adapun asing terpantau masuk DEPO secara akumulatif sebanyak Rp36,25 miliar.

Senada dengan temannya, BINO juga langsung melambung saat bel perdagangan hingga ditutup naik 18,84% di Rp164 dari harga perdananya di Rp138 per saham. BINO bergerak di area 155 – 186.

Transaksi saham emiten industri alat tulis kantor ini mencapai Rp88,90 miliar dari 524,45 juta lembar saham yang diperdagangkan. Investor asing tercatat melakukan profit taking Rp73,33 juta.

BACA JUGA: Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Rp35 Triliun, Realisasi KUR Capai 90 Persen

Sebagai catatan, Caturkada Depo menawarkan sebanyak-banyaknya 1.024.000.000 saham baru atau setara 15,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk meningkatkan belanja modal sebesar 18%, sekitar 8% dana IPO akan digunakan untuk melunasi pinjaman perseroan kepada bank, 41% untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Megadepo Indonesia, dan 33% untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan.

Perseroan juga menggelar program alokasi saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan alokasikan sebanyak-banyaknya dua% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam rangka IPO. Jumlah saham itu setara 20.480.000 saham.

BACA JUGA: BEI Bakal Hapus Kode Broker Selama Sesi Perdagangan Berlangsung

Sedangkan Perma Plasindo akan menggunakan lebih dari setengah dana IPO atau Rp38 miliar untuk membayar utang kepada PT Usaha Gema Jaya dan Koperasi Jasa Bintang Timur Kapital.

Selanjutnya Rp4,5 miliar akan digunakan untuk membeli mesin oleh anak usaha, Rp2,85 miliar akan digunakan untuk membeli dua bidang tanah di Klaten, dan Rp2,55 miliar akan diberikan pinjaman kepada anak usaha di Singapura guna mengembangkan Bantex Hybrid File Digital.

Sisanya digunakan oleh entitas anak dalam bentuk pinjaman modal kerja dari pemegang saham. Skema shareholder loan juga akan digunakan BINO untuk dana yang diperoleh dari penerbitan waran. (IDXchannel)

Back to top button