5 Pesepakbola yang Kariernya Meningkat Setelah Jadi Mualaf

Sport – Sejumlah pesepakbola memilih menjadi mualaf. Menurut cerita sejumlah pemain yang memutuskan menjadi mualaf, mereka memilih memeluk agama Islam karena mencari ketenangan dalam hidup.
Tekanan besar yang dialami pesepakbola membuat mereka membutuhkan kehidupan rohani yang kuat agar dapat lepas dari beban. Tak jarang, si pesepakbola mualaf mengalami peningkatkan karier setelah memutuskan masuk agama Islam. Siapa saja pemain yang dimaksud?
Berikut 5 pesepakbola yang kariernya meningkat setelah putuskan jadi mualaf:
- Cristian Gonzales
Cristian Gonzales memutuskan menjadi mualaf pada 9 Oktober 2003. Ia memutuskan menjadi mualaf setelah menikahi perempuan asal Indonesia, Eva Nurida Siregar. Semenjak menjadi mualaf, Gonzales memiliki nama Islam yakni Mustafa Habibi.
Semenjak memeluk agama Islam, karier penyerang kelahiran Uruguay ini meningkat pesat. Tercatat setelahnya, Cristian Gonzales tiga kali menjadi top skor Liga Indonesia, tepatnya pada 2005, 2006 dan 2007-2008.
Baca juga: Tinggalkan Barcelona Musim Panas 2021, Lionel Messi Terima Rp560 Miliar
Bahkan pada 2006, gol tunggal Cristian Gonzales di partai puncak, membantu Persik Kediri menang 1-0 atas PSIS Semarang. Berkat kemenangan itu, Persik Kediri dinobatkan sebagai juara Liga Indonesia 2006.
Tidak sampai di situ, Cristian Gonzales kemudian juga dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia dan membela skuad Garuda pada 2010. Berkat bantuan Cristian Gonzales, Timnas Indonesia finis runner-up di Piala AFF 2010.
- Paul Pogba
Paul Pogba memutuskan menjadi mualaf pada 2012, atau di masa-masa awal membela Juventus. Kala itu, II Polpo –julukan Pogba– mengikuti sejumlah rekannya yang beragama Islam untuk beribadah. Setelahya, Pogba mendapatkan ketenangan dan memilih memeluk agama Islam.
“Anda perlu salat lima waktu sehari. Itu (salat) adalah salah satu kewajiban paling utama dalam Islam dan Anda wajib melaksanakannya. Salat adalah tiang agama,” kata Pogba.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Yoga dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Setelah memutuskan menjadi mualaf, karier Pogba meningkat. Ia menjadi pemain andalan Juventus saat memenangkan empat trofi Liga Italia beruntun pada 2012-2016.
Performa impresif di atas, membuat Manchester United tertarik membawa pulang Pogba yang notabene pemain jebolan akademi mereka. Karena itu, pada musim panas 2016 Pogba digaet Man United dengan memecahkan rekor transfer dunia, yakni 105 juta euro (Rp1,76 triliun).
- Eric Abidal
Abidal memutuskan menjadi mualaf tak lama setelah menikahi perempuan asal Aljazair, Heyet Kebir, pada 2007. Namun, Abidal menolak disebut menjadi mualaf karena sang istri.
Setelah menjadi mualaf, gelar demi gelar dimenangkan Abidal bersama sang klub, Barcelona. Ketika bergabung bersama Barcelona pada 2007, Blaugrana –julukan Barcelona – gagal memenangkan satu pun trofi. Namun, dari 2008 sampai 2013, Barcelona yang dibela Abidal kebanjiran trofi.
Tercatat dalam periode tersebut, Barcelona memenangkan 15 trofi. Hal itu termasuk raihan enam gelar dalam setahun yang disabet Barcelona pada 2009. Abidal pun tak hanya numpang lewat saat itu, melainkan menjadi fullback kiri maupun bek tengah andalan Barcelona.
- Franck Ribery
Ribery memutuskan menjadi mualaf pada 2002. Ia memilih agama Islam setelah menikahi sang kekasih yang berpaspor Aljazair, Wahiba Belhami. Setelah memutuskan menjadi mualaf, rezeki besar pun menghampiri Ribery.
Ia dipercaya menjadi andalan Timnas Prancis yang lolos ke final Piala Dunia 2006. Setahun berselang, Ribery diboyong raksasa Jerman, Bayern Munich. Bersama klub asal Jerman inilah, karier Ribery meroket.
Tercatat selama 12 tahun (2007-2019) membela Bayern Munich, Ribery mengoleksi 124 gol dan 182 assist dari 425 pertandingan di semua kompetisi. Berkat gol dan assist dari Ribery, Bayern Munich memenangkan 23 gelar, dan satu di antaranya merupakan trofi Liga Champions.
- Nicolas Anelka
Nicolas Anelka memutuskan masuk agama Islam di usia yang sangat muda, yakni 16 tahun. Ketika itu Anelka memilih menjadi mualaf pada 1995, atau satu tahun sebelum turun di persepakbolaan profesional bersama Paris Saint-Germain (PSG).
Kehebatan Anelka dalam mengolah si kulit bulat sudah diakui sejak usia muda. Pada musim panas 1999 atau ketika Anelka baru berusia 20 tahun, ia sudah dinobatkan sebagai pemain termahal di dunia. Saat itu, Real Madrid memecahkan rekor transfer dunia setelah membelinya dari Arsenal seharga 35 juta euro (Rp588,4 miliar).
Anelka cukup sukses selama menjadi pesepakbola profesional. Meski kerap bergonta-ganti klub, Anelka pernah memenangkan trofi Liga Champions 1999-2000 bersama Real Madrid, Liga Inggris 2009-2010 bareng Chelsea dan Liga Italia 2012-2013 ketika berseragam Juventus. (red)