Wow…Rumah Pintar Pemilu Dikunjungi Ratusan Siswa

Metrobanten – Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Kota Tangerang, memadati kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, di jalan Nyimas Melati, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Para siswa yang mayoritas pemilih pemula ini berkunjung ke Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Kota Tangerang secara bergiliran, sejak Selasa hingga Jumat (4-6 April 2018).

“Kami diberi kesempatan untuk mengunjungi Rumah Pintar Pemilu di KPU Kota Tangerang. Karena kita termasuk pemilih pemula, jadi harus tahu mekanisme dan tata cara mencoblos,” ungkap Dimas, siswa kelas XI SMAN 4 Kota Tangerang.

Kunjungan siswa ke RPP disambut baik komisioner dan staf di KPU Kota Tangerang. Melalui divisi Teknis Pemilu (Tekpem), M. Nasrul Falah. Dalam kesempatan itu ia menjelaskan bahwa pengetahuan tentang Pemilihan Umum (Pemilu) sangat penting terutama untuk pemilih pemula.

“Pengetahuan ini memang sangat penting untuk pemilih pemula. Kebetulan yang berkunjung ini rata-rata sudah punya hak suara,” kata pria yang akrab disapa Falah.

“Tadi saya jelasin dari mulai struktur organisasi di KPU, jumlah partisipasi, dan sistem pemilu. Saya juga jelasin mekanisme pencoblosan, dan juga sistem partai,” imbuhnya.

Usai berkunjung ke RPP, seluruh siswa dipandu menuju aula untuk melakukan diskusi bersama salah satu komisioner KPU Kota Tangerang Divisi Teknis, Banani Bahrul.

Pria yang akrab disapa Banani ini menyampaikan terkait Pilkada Kota Tangerang yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018, dimana terdapat satu pasangan calon dan satu kolom kosong. Ia juga menjelaskan tentang sejarah pemilu dan konsepsi pemilihan kepala daerah.

“Ini salah satu pendidikan untuk pemilih terutama pemilih pemula. Intinya kita memberi kesadaran siswa tentang pentingnya menggunakan hak suara,” ujarnya.

Siswa kelas XI SMAN 4 Kota Tangerang, Siti Zahra mengakui betapa pentingnya menggunakan hak suara. Dengan demikian, ia berjanji akan datang ke TPS di hari pencoblosan pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang 2018.

“Iya, saya jadi ngerti kalau satu suara itu sangat penting. Suara kita benar-benar menentukan, bagaimanapun itu hak kita untuk memilih,” tandas Zahra, didampingi rekannya.   (hms/des)

Back to top button