Kawal Pilkada, Panwaslu Kota Tangerang Diskusi Dengan Forwat
Metrobanten – Mengawal proses Pilkada Kota Tangerang 2018. Panwaslu Kota Tangerang bersama Forum wartawan Tangerang gelar diskusi di Camp Cafe, Kota Tangerang, Rabu (7/2/2018) sore.
Ketua Panwaslu Kota Tangerang, Agus Muslim mengatakan, bahwa diskusi ini bukan bentuk kerjasama, tetapi Panwas bisa melakukan akselarasi atau pengawasan, yang seperti temen-temen suport.
“Ini kali pertama kita bertemu di forum dan pencalonan Wali kota dan Wakil walikota sudah berjalan, kampanye juga akan berjalan, lanjut penyebaran logistik dan pemungutan serta penghitungan suara,” terangnya.
Lanjut Agus, konsep demokrasi yang ideal itu berjalan dan menginginkan demokrasi berjalan baik di Kota Tangerang, adanya lembaga pengawas betul-betul berfungsi dan memberikan efek positif ke masyarakat.
“Lembaga kita ada pencegahan dan penindakkan, diharapkan melakukan pengawasan dan pencegahan secara maksimal dan optimal, yang konsepnya Pilkada di Kota Tangerang jangan ada pelanggaran atau jangan sampai ada pelanggaran,” harapnya.
Menurut Agus, Panwaslu butuh pengawas dari elemen masyarakat. “Kita perlu pengawas lain bisa dari ormas, LSM atau Independen cuma dari independen belum ada yang daftar sampe saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Tangerang Andi Lala menuturkan, bahwa diskusi ini mengangkat tema tentang partisipasi aktif jurnalis dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang. Fungsi dan peran jurnalis sudah jelas, dalam undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 pasal 3, ada 4 poin fungsi wartawan.
“Pertama adalah menyampaikan informasi, kedua fungsi pendidikan, ketiga menghibur dan keempat adalah kontrol sosial yang ada kaitanya dengan fungsi pengawasan, dalam hal ini normatif dan penting, serta dalam memberikan informasi tetap mengedepankan obyektifitas,” jelas Andi.
Dikatakannya, apabila pada saat Pilkada Kota Tangerang terdapat temuan pelanggaran maka bisa disampaikan oleh teman-teman. Forwat bersinergi dengan Panwaslu minimal dapat meminimalisir tingkat pelanggaran Pilkada di Kota Tangerang.
“Saya berpesan kepada rekan-rekan wartawan, agar dalam memberitakan terkait pelanggaran agar berimbang, dan Pemerintah Kota dapat menyelenggarakan Pilkada ini dengan aman,” harapnya.
Andi menambahkan, fenomena Pilkada tahun ini termasuk yang pertama terjadi di Kota Tangerang, calon tunggal lawan kotak kosong. “Minimal kita lakukan pencegahan dari pada terjadi pelanggaran disana-sini, dan jika temen-temen menemukan pelanggaran bisa sharing dengan Panwaslu, karena fungsi kita hampir sama, kalau panwaslu pengawasan Pilkada dan kita Kontrol sosial dalam Pilkada,” tandasnya.