Diduga Depresi : Pedagang Sembako Tewas Gantung Diri

Metrobanten, Tangsel –  Parhimpunan Hasibuan (22) seorang pedagang sembako di pasar Parung Serab asal Padang Lawas, Sumatera Utara nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Parhimpunan Hasibuan, ditemukan tidak bernyawa dalam keadaan tergantung dengan kawat alumunium di kamar tengah toko sembako  miliknya di Jalan Pintu Air RT 003/004 Kelurahan Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (26/3/19) malam.

Kompol Supiyanto, Kapolsek Ciledug mengatakan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Jaka hasibuan (kakak korban) yang hendak masuk ke warung sembako.

“Kejadian berawal ketika Jaka Hasibuan (kaka korban) datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat itu, warung dalam keadaan tertutup, lalu di dobrak dan melihat korban telah tergantung dan lidah menjulur di kamar tengah diatas plapon,” kata Supiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/3/19).

Menurut Supriyanto, setelah melihat kejadian tersebut, kakak korban langsung melapor ke ketua RT setempat, kemudian melanjutkan laporan tersebut ke pihak Kepolisian.

“Saksi menghubungi ketua RT dan saksi lainnya selanjutnya menghubungi Polsek Ciledug,” ujarnya.

Supiyanto mengungkapkan, dari hasil olah TKP, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, dilokasi hanya ditemukan barang bukti berupa kawat alumunium sepanjang 1 meter yang di doubel, bangku plastik warna merah kardus air mineral, kaos merah, celana jeans robek-robek serta celana dalam warna hitam.

Dari keterangan para saksi, Supiyanto menambahkan, korban melakukan gantung diri diduga karena depresi akibat warungnya sepi pembeli.

“Dari hasil olah Tkp tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dari dubur korban keluar kotoran dan dari alat kelamin mengeluarkan cairan air sperma, serta lidah menjulur keluar. Korban diduga depresi,” ungkapnya.

Saat ini, Supiyanto menandaskan, mayat korban dibawa ke RSUD Tangerang untuk dilakukan outopsi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Mayat korban dibawa ke RSUD Tangerang untuk dilakukan outopsi,” pungkasnya.
(Dli)

Back to top button