Bangkitkan Budaya, KAHMI Gelar Diskusi Santai
Metrobanten, Kota – Tidak ingin menghilangkan budaya berdiskusi, Korps Alumni HMI Kota Tangerang (KAHMI) menggelar diskusi santai yang bertajuk ‘Pemilu Dan Dinamika Hoax Dalam Perspektif Demokrasi’.
Kordinator Residium KAHMI Kota Tangerang, Hendri Zein dalam kesempatan itu menuturkan bahwa KAHMI ingin membudayakan kembali kepada aktifis – aktifis muda untuk kembali berdiskusi.
Hal itu dilakukan agar para aktifis tidak melupakan kebiasàn berdiskusi dan tidak melupakan habitatnya sebagai seorang aktifis yang akan membahas serta mengkaji persoalan lokal maupun nasional.
Dengan tujuan, agar dapat melahirkan pemikiran – pemikiran hipotesa bukan antitesa. Sehingga kedepannya memiliki pemikiran baru yang dapat membantu pemerintah daerah maupun pusat.
Pada diskusi yang digelar pada Jumat (12/10/18) malam KAHMI mengangkat tema Hoax yang terjadi di Indonesia khususnya menjelang pemilu 2019.
Karena Hoax menjadi persoalan dan mempunyai daya rusak yang sangat tinggi, maka dari itu dengan adanya acara diskusi yang digelar beberapa hari lalu dapat meminimalisir persoalan tersebut.
“Semoga peran aktif teman – teman aktifis ini dapat meminimalisir persoalan terkait Hoax. Hoax itu tidak lagi di produksi atau menjadi bagian pembuat Hoax,” katanya.
Menurut Hendri, KAHMI mencoba menjawab persoalan tersebut dengan cara berdiskusi dan bukan hanya membahas masalah Hoax tetapi juga masalah tatanan negara dan peran aktif pemuda dalam pembangunan negara.
“Jadi konsepnya itu ngaji, jadi ngaji itu bukan hanya ngaji ayat – ayat al-quran, tetapi mengaji demokrasi juga bisa dan yang paling penting mengkaji persoalan – persoalan yang ada di sekeliling kita dengan dibawakan secara santai,” tutur Hendri.
Ray Rangkuti sebagai pembicara menambahkan, tema yang di ambil oleh KAHMI ini sangat tepat secara umum menjelang pemilu, karena Hoax saat ini sedang marak – maraknya.
Dimana dengan mudah dapat menjatuhkan orang dengan cara yang tidak benar dengan menyebarkan isu Hoax. Dengan begitu para aktifis – aktifis muda ini di minta untuk meningkatkan nalar kritisnya.
“Ray berharap acara ini dapat terus di lakukan secara rutin untuk menjadi ajang tukar pikiran untuk mengatasi masalah yang ada di negara kita. Karena di zaman milenial ini sudah jarang sekali adanya diskusi – diskusi seperti ini,” pungkanya. (Red/dit)